Oleh Luther Kembaren
Pemerintah kini memberi perhatian khusus bagi pembenahan pulau terdepan dalam gugus laut kepulauan Indonesia. Seperti halnya, Badan Pengelola Kawasan Perbatasan Daerah (BPKPD) Sulawesi Utara membenahi Pulau Miangas, salah satu dari 11 pulau terdepan di gugus laut perbatasan Indonesia-Philipina.
Penataan Pulau Miangas terlihat lewat pembangunan sejumlah infrastruktur di daerah itu. Pada Januari 2007, misalnya, Pemprov Sulut telah meresmikan gudang beras dan pengadaan listrik diesel kapasitas 10 KVA. Bahkan saat ini, di pulau itu tengah berlangsung pembebasan lahan guna pembangunan bandar udara.
Luas Pulau Miangas hanya 2,93 km2. Jarak dari pulau ini ke Davao City, kota Kepulauan Mindanao Selatan sekira 83,6 km. Jarak ini lebih dekat dibandingkan ke Manado, Kota Provinsi Sulut. Itu sebabnya pemerintah memberikan perhatian serius di pulau ini lewat pembangunan sejumlah sarana pendidikan SD, SMP, dan SMA.
''Pemerintah harus serius mengupayakan pembangunan infrastruktur listrik dan telekomunikasi karena sangat terisolasi. Kalau tidak dibenahi suatu saat tempat itu bisa dijadikan wilayah pelatihan teroris,'' kata Johanis Henga Malee, staf BPKPD Sulut ditemui saat Pulau Terluar Expo di Jakarta, Rabu (14/12).
Pembangunan infrastruktur lainnya yakni, penambahan talud pengamanan pantai di bibir Pulau Miangas. Ini dilakukan seiring abrasi pantai yang terus menggerus bibir pantai. Abrasi pantai dianggap akan menjadi ancaman sebagian penduduk di pulau itu. Potensi ekonomi di pulau ini berupa perikanan dan parawisata. Itu sebabnya, pembenahan pelabuhan dan bantuan sosial bagi pembiayaan nelayan menjadi program yang digulirkan pemerintah daerah setempat.
Pemberdayaan nelayan setempat diharapkan mendorong peningkatan tarf hidup nelayan. Menurut dia, nelayan di pulau terluar kerap menjual ikan tangkapan ke wilayah Philipina atau kepulau Sangihe karena jarak lebih dekat. ''Kalau ekonomi masyarakat di sana bisa hidup sejahtera, nelayan sepakat dalam NKRI,'' katanya.
Pulau terdepan lainnya di Sulut antara lain, Marampit, Kakorotan, Intata, Batubawaikang, Marore, Kawio, Kawaluso, Makalehi, dan Mantehage. BPKPD Sulut menempatkan Miangas menjadi ikon pembangunan pulau terdepan lainnya.
Berdasarkan Pergub Sulut No.15/2009, dana dekonsentrasi Kementerian Dalam Negeri dialokasikan bagi pembangunan aula dan talud sepanjang 600 meter. Pembangunan sejumlah sarana ini efektif mulai berlangsung pada 2010. Dia mengatakan rencana pembangunan bandara di pulau itu sudah mulai berjalan. Saat ini, pembebasan lahan sedang berlangsung dan ditargetkan 2012 pembangunan bandara akan dimulai. Luther Kembaren
Sumber :
http://www.jurnas.com/halaman/15/2011-12-15/192408
Tidak ada komentar:
Posting Komentar